Posted by : Intan yolanda
Rabu, 07 Juni 2017
PENGELOLAAN KELAS
Mengapa kelas perlu
dikelola secara efektif
Manajemem kelas
yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Para pakar
bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang
cara terbaik untuk mengelola kelas,
manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap posif dan patuh pada
aturan ketet dapat melemahkan ketertiban murid dalam pembelajaran
aktif,pemikiran,dan konstruksi pengetahuan sosial.
Isi Manajemen di
Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Di banding di SD,
problem sekolah menengah dapat lebih lama dan dalam dan karena lebih sulit
untuk dimodifikasi. Juga, problem disiplin di sekolah menengah biasanya lebih
berat, murid lebih mungkin membangkang pada aturan dan bahkan bertindak
bahaya.karena murid sekolah menengah punya keterampilan penalaran yang lebih
maju, mereka lebih menginginkan penjelasan yang lebih logis.
Kelas
Padat,Kompleks,dan Berpotensi Kacau
Dalam
menganalisis lingkungan kelas mendeskripsikan enam karakteristik yang
mereflkesikan dan potensi problemnya.
·
Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah
setting untuk banyak aktifitas.
·
Aktivitas terjadi secara stimultan. Murid
mengerjakan tugas menulis dll.
·
Hal-hal yang terjadi secara cepat.kejadian
sering terjadi sehingga membutuhkan respon cepat. Misalnya murid yang sedang
bertengkar.
·
Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi.
·
Hanya ada sedikit privasi.
·
Kelas punya sejarah. Murid punya kenangan
tentang apa yang terjadi di kelas pada waktu dahulu.
Penekanan pada Instruksi
dan Suasana Kelas yang Positif
Kini, yang di
tekan adalah cara mengembangkan dan memelihara lingkungan kelas yang positif
yang mendukung pembelajaran. Ini menggunakan strategi proaktif prevensif, bukan
menggunakan taktik disipliner reaktif.
Tujuan manajemen
kelas:
·
Membuat kelas sebagai tempat belajar
·
Menciptakan proses belajar efektif dalam kelas.
·
Menciptakan suasana kelas yang kondusif
senghingga terjadinya proses belajar.
·
Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif
belajar.
·
Mengupayakan suasana yang membantu proses
belajar menjadi lebih efektif dan efesien.
·
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas baik sebagai lingkungan belajar memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·
Menghilangkan berbagai hamabatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar yang efektif.
·
Membimbing
siswa
·
Menyediakan fasilitas sekolah.
Straregi manajemen kelas:
·
Mendesain lingkungan fisik untuk pembelajaran
yang optimal
·
Menciptakan lingkungan yang positif
·
Membangun dan menegakan aturan
·
Mengajak murid untuk bekerja sama
·
Mengatasi problem secara efektif
·
Menggunakan strategi komunikasi
Mendesain lingkungan fisik kelas
1.
Prinsip penataan kelas
·
Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
·
Pasti bahwa anada dapat dengan mudah melihat
semua murid
·
Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus
mudah di akses.
·
Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua
presentasi kelas.
2.
Gaya penataan
·
Gaya auditorium: gaya susun kelas dimana semua
murid duduk menghadap guru.
·
Gaya tatap muka: dimana murid saling menghadap
·
Gaya off-set: biasanya tiga atau empat anak
duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
·
Gaya seminar: susunan berbentuk lingkaran atau
persegi atau bentuk U.
·
Gaya klaster: empat sampai delapan anak bekerja
dalam kelopok kecil.
Menciptakan Lingkungan Positif untuk
Pembelajaran
Strategi umum
·
Gaya manajemen kelas: guru yang melibatkan murid
dalam kerja sama give-and-take dan menunjukan sikap perhatian kepada mereka.
·
Gaya manajemen kelas otoritarian: gaya yang restriktif
dan punitif, guru sanggat mengekang dan mengontrol murid atau tidak banyak melakukan percakapan
dengan mereka.
·
Gaya manajemen kelas yang permisif: memberi
banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk
mengembangkan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka
Mengajak murid untuk bekerja sama
·
Menjalin hubungan positif dengan murid
·
Mengajak murid untuk berbagi dan mengembangkan
tanggung jawab
·
Beri hadiah terhadap perilaku yang tepat
·
Memilih penguat yang efektif
·
Gunakan prompts dan shaping secara efektif
·
Gunakan hadian untuk memberi informasi tentang
penguasaan, bukan untuk mengontrol perilaku murid.
Menjadi komunikator yang baik
1.
Keterampilan berbicara
·
Berbicara di depan kelas dan murid
·
Bersikap tegas
·
Memberi ceramah yang efektif
2.
Keterampilan mendengar
·
Memberika perhatian cermat pada orang yang
sedang berbicara
·
Parafrasa
·
Sintesiskan tema dan pola
·
Beri umpan balik atau tanggapan dengan acara
yang kompeten.
3.
Berkomunikasi secara nonverbal
Berikut ini beberapa contoh perilaku umum yang dilakukan orang untuk
berkomunikasi secara nonverbal:
·
Mengangkat alis sebagai tanda tak percaya
·
Bersedekap untuk melindungi diri
·
Mengangkat pahu sebagai tanda tak peduli
·
Mengetukan jari tanda tak sabar
·
Menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu.