Posted by : Intan yolanda
Minggu, 05 Maret 2017
Contoh
Pendekatan Behavioral Untuk Pembelajaran
I.
-Classical Conditioning
1. Sebuah
bunyi pistol yang awalnya merupakan stimulus netral. Ketika seorang anak mendengar
bunyi pistol dan orang di hadapannya tertembak dan meninggal. Maka dia menangis
setiap kali mendengar suara pistol. Jadi bunyi pistol (CS) diasosiasikan dengan
orang meninggal (US) maka menangis adalah (UR) dan (CR).
2. Waktu
masih kecil, setiap ada bunyi yang lewat dari depan rumah, saya selalu, Segera
berlari keluar utk membeli bakso tusuk. Ternyata yg lewat tukang –Siomay. Sejak
saat itu, lama-kelamaan saya mulai terbiasa untuk membedakan bunyi2 yg lewat
dari depan rumah saya. Hingga suatu hari, walaupun banyak bunyi jualan yg
lewat, saya sudah bisa mengenal bunyi bakso bakar yg lewat.
3. Ani
sangat senang menonton film kartun. Suatu hari ibunya menyalakan TV dan memutar
film kartun,Ani merasa sangat senang.Jadi, setiap kali Ani mendengar ibunya
menyalakan TV Ani akan berlari dan merasa senang.
4.
Saya termasuk penggemar dari panganan Bakso.
Penjual
bakso tersebut menjual dagangannya dengan cara berkeliling dengan menggunakan
motor dan sebagai penanda/penarik perhatian, ada benda yang mengeluarkan sebuah
bunyi. Bunyi terompet angin di letakan di dekat rem tangan motornya itu. Bunyi
itu juga memiliki suara jangkauan yang lumayan besar.
Nah, di
saat-saat awal dulu, saya keluar dari rumah untuk membelinya hanya jika penjual
bakso itu telah berada hampir di depan rumah. Namun, lama
kelamaan saya terbiasa dengan bunyi yang dikeluarkan oleh penjual itu. Dan
akhirnya sekarang ini hanya dengan mendengar suaranya saja saya langsung
bergegas keluar rumah.
5.
Adik saya, mulanya tidak takut dengan
hal yang berbau dengan “hantu”. Atau hantu disini awalnya sebagai stimulus
netral. Dahulunya ia memang tidak takut juga. Namun dikarenakan efek
pengkondisisan berupa suara-suara yang menakutkan dan rupa wajah yang
menakutkan juga ia lama kelamaan menjadi takut terhadap hal yang berbau hantu.
Dan pada ahkirnya apabila ia ingin buang air kecil pada malam hari identik
dengan kesan hantu dan segala macama nya, ia akan memilih menahan buang airnya
ditoilet ditambah lagi waktunya pada malam hari.
II. -Operant
Conditioning
1. Ketika
sudah tiba tahun baru, saya selalu menelepon kakek dan nenek saya dan
mendapatkan pujian “anak baik” dan mendapat uang tahun baru. Sehingga saya
tidak pernah melupakan untuk menelepon kakek dan nenek saya menjelang tahun
baru.
2. Suatu
malam Bayu menonton televisi di kamarnya, ketika ibunya masuk ke kamarnya ,
ibunya mematikan televisi tersebut dan
menyuruhnya mengerjakan PR nya dan Ibunya berkata "kalau PR-mu belum siap
kamu dilarang menonton televisi". Semenjak nasihat ibunya itu Bayu selalu
mengerjakan PR terlebih dahulu dan setelah selesai baru Ia menonton televisi.
3.
Suatu saya masih duduk dikelas SMP
(Sekolah Menengah Pertama) saya dijanjikan oleh ayah saya akan dibelikan sebuah
sepeda, akan tetapi ayah saya meminta persyaratan kalau janji nya itu tidak ada
latar belakang nya. Latar belakang nya yaitu kalau saya harus mendapat kan
prestasi yang menonjol didalam sekolah, saya harus mendapatkan ranking 5 besar
supaya sepeda yang dijanjikan akan segera dibelikan, oleh karena itu saya rajin
membuka buku dan belajar untuk mendapatkan sepeda tersebut. Ahkirnya pada pembagian
rapot SMP saya mendapatkan rangking 5 besar dan dibelikan sepeda kepada ayah
saya karena sudah dijanjikan sebelum nya.
4. Saat
saya kelas 4 SD saya pernah dimarahi guru dan dihukum lari keliling
lapangan serta membersihkan kamar mandi
karena terlambat. Saya merasa tidak senang dengan hukuman yang saya terima.
Keesokan harinya,saya berusaha datang lebih cepat agar tidak terlambat dan saat
itu saya datang tepat waktu sehingga guru tidak marah. Jadi, karena saya tidak
suka dihukum saya lebih berusaha agar tidak datang terlambat lagi ke sekolah.
5. Pada
saat saya masih berada di bangku seolah kelas
dua SMA, suatu waktu saya lupa
membawa Kamus Bahasa Inggris. Tetapi, kemudian pada pertemuan berikutnya, saya
selalu membawa kamus bahasa inggris.
Saya tidak membawa
Kamus → Saya tidak diizinkan berada di dalam kelas.
Pada permasalahn ini,
saya terkena hukuman (punishment) untuk dapat menghilangkan perilaku saya.
Hukuman ini merupakan hukuman yang diberikan dengan maksud untuk
menghilangkan/memusnahkan sebuah perilaku. Maka dalam memberi punishment
merupakan sikap guru saya yang tidak mengizinkan saya masuk ke dalam kelas
karena saya tidak membawa buku kamus bahasa inggris.
III. Contoh Pendekatan Kognitif Untuk Pembelajaran
1. Rina
tidak suka meminum obat walaupun ia sedang sakit. Suatu hari Rina sakit demam
dimana 3 hari lagi akan diadakan UAS, karena Rina takut tidak bisa ikut ujian
dan harus ikut ujian susulan Rina pun meminum obatnya walaupun ia tidak suka.
2. Anak-anak
dapat menyelesaikan tugas-tugas lebih sulit ketika mereka memiliki bantuan dari
banyak orang yang lebih paham atau pandai dan kompeten dari diri mereka.
3.
Dinda adalah seorang mahasiwa di Universitas Sumatera
Utara. Dinda merupakan perokok aktif dan berat. Sebenarnya, Dinda tahu bahwa
merokok tidak baik apalagi bagi kalangan wanita, resiko yang dihadapi akan
sangat besar. Karena Dinda mengetahui dampak dari perilakunya dengan adanya
program motivasi merokok merusak kesehatan dan dia ingin mengakhirinya, maka
dia termotivasi serta berusaha keras untuk lepas dari rokok.
4. Rinda
selalu bermain puzzle di gadgetnya, pada percobaan pertama Ia selalu gagal
dikarenakan belum terbiasa bermain puzzel digadgetnya, setelah mencoba beberapa
kali Rinda pun berhasil memenangkan permainan tersebut menggunakan beberapa
strategi dengan skor yang sangat tinggi.
5. Pada
suatu materi pelajaran dosen menjelaskan gambaran umum dari materi yang berupa kumpulan dasar perhitungan dan
pengertian umum, lalu yang kemudian memberikan contoh-contoh soal untuk
diselesaikan dalam ukuran ataupun kurun waktu tertentu oleh masing-masing
mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu dalam bentuk perilaku
di lapangan (kehidupan sehari-hari).