Recent Blog post

Archive for Juni 2017



TES STANDAR DAN PEMBELAJARAN
Tes standar
     Tes yang menggunakan prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa membandingkan kemampuan murid dan murid lain pada usia atau level yang sama, dan dalam banyak kasus perbandingan ini dilakukan ditingkat Nasional.
Tujuan Tes Standar
·         Memberikan iinformasi tentang kemajuan murid, yang bersumber tentang seberapa baik prestasi dan kemampuan murid.
·         Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid
·         Memberikan bukti untuk menepatkan murid dalam program kasus.
·         Memberikan informasi untuk merencanakan dan meningkatkan pengajaran atau instruksi
·         Membantu administrator mengevaluasi program
·         Memberikan akuntabilitas, sekolah dan guru diharapkan bertanggung jawab atas pengajaran muridnya.
Tes berbasis standar
     Tes yang menilai kemampuan/keahlian yang diharuskan dipunyai murid sebelum mereka naik kelas berikutnya atau kelulusannya.
Tes berisiko tinggi
     Menggunakan tes dengan cara sedemikian rupa yang mengandung konsekuensi penting bagi murid,memengaruhi keputusan seperti apakah murid itu akan naik kelas atau lulus.

Kriteria untuk Mengevaluasi Tes Standar
·         Kelompok normal: kelompok dari individu yang sama yang sebelumnya  telah diberi ujian oleh penguji
·         Validitas: sejauh mana sebuah tes mengukur apa-apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak.
1.       Validitas isi: kemampuan tes untuk mencakup sampel isi yang hendak diukur
2.       Validitas kriteria: kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur denganpenilaian atau kriteria lain
·         Rehabilitas: sejauh mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi.
1.       Test-retest reliability: sejauh mana sebuah tes menghasilkan kinerja yang sama ketika seorang siswa diberi tes yang sama dalam dua kesempatan yang berbeda.
2.       Alternate-forms reliability: memberikan bentuk tes yang berbeda dari tes yang sama dari dua kesempatan yang berbeda untuk kelompok murid yang sama
3.       Split-half-reliability: nilai pada dua set item itu dibandingkan guna menentukan seberapa konsistenkah kinerja murid di kedua set itu

Tes Kecakapan Dan Prestasi
·         Tes kecakapan: tipe tes yang didesain guna memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut.
·         Tes prestasi: tes yang dimaksud untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid

Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
·         Survey Batteries: adalah sekelompok tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu.
·         Tes untuk subjek spesifik: untuk menilai keahlian dibidang tertentu seperti membaca atau matematika
·         Tes diagnostik
·         Menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik dari murid sehingga kebutuhan itu dapat dipenuhi melalui instruksi reguler atau remedial

Ujian Negara Beresiko Tinggi
·         Keuntungan dan penggunaan tes berisiko tinggi:
a.       Meningkatkan kinerja murid
b.      Lebih banyak waktu untuk mengajarkan pelajaran yang diujikan
c.       Ekspektasi tinggi untuk semua murid
d.      Identifikasi sekolah,guru, dan administrator
e.      Meningkatkan rasa percaya diri
·         Kritik terhadap ujian negara
a.       Mengumpulkan kurikulum dengan penekanan lebih besar pada hafalan ketimbang keahlian berpikir dalam memecahkan masalah
b.      Guru mengajar demi ujian
c.       Deskriminasi terhadap murid dari status sosioekonomi rendah dan minoritas

Peran Guru
     Mempersiapkan murid untuk mengerjakan ujian  dan menginterprestasikan hasil ujian dan menyampaikan hasil tes kepada orang tua.
·         Mempersiapkan murid untuk mengikuti tes standar
Adalah penting bagi semua murid untuk diberi kesempatan mengeluarkan apa yang terbaik dari diri mereka.
·         Menjalankan tes standar
Diantaranya adalah cara mengatur ruang tes,apa yang harus dilakukan murid saat mengerjakan tes, bagaimana mendistribusikan lembar soal dan jawaban, dan bagaimana mengatur waktu tes
·         Memahami dan mengunterpretasikan hasil tes
a.       Stastistik deskriptif: prosedur matematika yang dipakai untuk mendeskripsikan dan meringkas data
b.      Distribusi frekuendi: sebuah daftar nilai biasanya dari tertinggi ke yang rendah sama berapa kali nilai itu muncul
c.       Histogram: distribusi frekuensi dalam bentuk grafik
d.      Tendensi sentral: memberika informasi tentang rata-rata pada data
e.      Mean: rata-rata numerik dari sekelompok nilai
f.        Median: nilai tengah  dari nilai tertinggi ke terendah
g.       Mode: nilai yang paling serinhg muncul
h.      Range: selisih data

 Isu utama dalam tes standar
·         Ada perselisihan pendapat tentang manfaat tes standar versusnpenilaian alternatif seperti penilaian kinerja dan portofolio. Beberapa guru percaya bahwa ujian negara beresiko tinggi harus mencakup penilaian alternatif
·         Bias kultural adalah perhatian utama dalam tes standar ini. Beberapa pakar percaya bahwa penilaian kinerja mengandung potensi mengurangi bias dalam ujian



TES STANDAR DAN PEMBELAJARAN

By : Intan yolanda
Rabu, 07 Juni 2017
0


PENGELOLAAN KELAS
Mengapa kelas perlu dikelola secara efektif
     Manajemem kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Para pakar bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara  terbaik untuk mengelola kelas, manajemen kelas yang mengorientasikan murid pada sikap posif dan patuh pada aturan ketet dapat melemahkan ketertiban murid dalam pembelajaran aktif,pemikiran,dan konstruksi pengetahuan sosial.
Isi Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
     Di banding di SD, problem sekolah menengah dapat lebih lama dan dalam dan karena lebih sulit untuk dimodifikasi. Juga, problem disiplin di sekolah menengah biasanya lebih berat, murid lebih mungkin membangkang pada aturan dan bahkan bertindak bahaya.karena murid sekolah menengah punya keterampilan penalaran yang lebih maju, mereka lebih menginginkan penjelasan yang lebih logis.
Kelas Padat,Kompleks,dan Berpotensi Kacau
     Dalam menganalisis lingkungan kelas mendeskripsikan enam karakteristik yang mereflkesikan dan potensi problemnya.
·         Kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktifitas.
·         Aktivitas terjadi secara stimultan. Murid mengerjakan tugas menulis dll.
·         Hal-hal yang terjadi secara cepat.kejadian sering terjadi sehingga membutuhkan respon cepat. Misalnya murid yang sedang bertengkar.
·         Kejadian sering kali tidak bisa diprediksi.
·         Hanya ada sedikit privasi.
·         Kelas punya sejarah. Murid punya kenangan tentang apa yang terjadi di kelas pada waktu dahulu.
Penekanan pada Instruksi dan Suasana Kelas yang Positif
     Kini, yang di tekan adalah cara mengembangkan dan memelihara lingkungan kelas yang positif yang mendukung pembelajaran. Ini menggunakan strategi proaktif prevensif, bukan menggunakan taktik disipliner reaktif.
Tujuan manajemen kelas:
·         Membuat kelas sebagai tempat belajar
·         Menciptakan proses belajar efektif dalam kelas.
·         Menciptakan suasana kelas yang kondusif senghingga terjadinya proses belajar.
·         Selalu berusaha agar siswa benar-benar aktif belajar.
·         Mengupayakan suasana yang membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efesien.
·         Mewujudkan situasi dan kondisi kelas  baik sebagai lingkungan belajar memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
·         Menghilangkan berbagai hamabatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar yang efektif.
·         Membimbing  siswa
·         Menyediakan fasilitas sekolah.

Straregi manajemen kelas:
·         Mendesain lingkungan fisik untuk pembelajaran yang optimal
·         Menciptakan lingkungan yang positif
·         Membangun dan menegakan aturan
·         Mengajak murid untuk bekerja sama
·         Mengatasi problem secara efektif
·         Menggunakan strategi komunikasi

Mendesain lingkungan fisik kelas
1.       Prinsip penataan kelas
·         Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
·         Pasti bahwa anada dapat dengan mudah melihat semua murid
·         Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses.
·         Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
2.       Gaya penataan
·         Gaya auditorium: gaya susun kelas dimana semua murid duduk menghadap guru.
·         Gaya tatap muka: dimana murid saling menghadap
·         Gaya off-set: biasanya tiga atau empat anak duduk di bangku, tetapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.
·         Gaya seminar: susunan berbentuk lingkaran atau persegi atau bentuk U.
·         Gaya klaster: empat sampai delapan anak bekerja dalam kelopok kecil.

Menciptakan Lingkungan Positif untuk Pembelajaran
Strategi umum
·         Gaya manajemen kelas: guru yang melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukan sikap perhatian kepada mereka.
·         Gaya manajemen kelas otoritarian: gaya yang restriktif dan punitif, guru sanggat mengekang dan mengontrol  murid atau tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka.
·         Gaya manajemen kelas yang permisif: memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk mengembangkan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka
Mengajak murid untuk bekerja sama
·         Menjalin hubungan positif dengan murid
·         Mengajak murid untuk berbagi dan mengembangkan tanggung jawab
·         Beri hadiah terhadap perilaku yang tepat
·         Memilih penguat yang efektif
·         Gunakan prompts dan shaping secara efektif
·         Gunakan hadian untuk memberi informasi tentang penguasaan, bukan untuk mengontrol perilaku murid.
Menjadi komunikator yang baik
1.       Keterampilan berbicara
·         Berbicara di depan kelas dan murid
·         Bersikap tegas
·         Memberi ceramah yang efektif
2.       Keterampilan mendengar
·         Memberika perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara
·         Parafrasa
·         Sintesiskan tema dan pola
·         Beri umpan balik atau tanggapan dengan acara yang kompeten.
3.       Berkomunikasi secara nonverbal
        Berikut ini beberapa contoh perilaku umum yang dilakukan orang untuk berkomunikasi secara nonverbal:
·         Mengangkat alis sebagai tanda tak percaya
·         Bersedekap untuk melindungi diri
·         Mengangkat pahu sebagai tanda tak peduli
·         Mengetukan jari tanda tak sabar
·         Menepuk dahi sebagai tanda lupa sesuatu.


PENGELOLAAN KELAS

By : Intan yolanda 0


PELAJAR YANG TIDAK BIASA
     Istilah “ketidakmampuan” (Disability) dan “cacat” (handicap). Kondisi ini bisa jadi di sebabkan oleh masyarakat, lingkungan fisik, atau sikap orang tua itu sendiri.
Gangguan Indra
1.       Gangguan pengelihatan: anak yang buta secara edukasional anak yang tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.
2.       Gangguan pendengaran: anak yang tuli secara lahir saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya.

Gangguan Fisik
1.       Gangguan artopedik
Biasanya merupakan keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot,tulang, atau sendi.
2.       Cerebral palsy
Berupa lemahnya koordinasi otot,tubuh sangat lemah dan goyah, bicaranya tidak jelas.
3.       Epilepsi
Gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensori motor atau kejang-kejang.

Retardasi Mental
     Kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
                Penyebab retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dang kerusakan otak.
1.       Down sindrome: bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat adanya kromosom ekstra
2.       Fragile X syndrom: bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetik sebagai akibat dari kromosom X yang tidak normal.
3.       Fetal alcohol sysndrome: ketidak normalan, termasuk retardasi mental dan ketidak normalan wajah.

Gangguan Bicara dan Bahasa
1.       Gangguan artikulasi: problem dalam melafalkan suara secara benar.
2.       Gangguan suara: gangguan dalam menghasilkan ucapan.
3.       Gangguan kefasihan: gangguan yang biasanya disebut gagap.
4.       Gangguan bahasa: kerusakan signifikan dalam bahasa reseftif atau ekspresif anak.
5.       Bahasa reseptif: resepsi dan pemahan bahasa.
6.       Bahasa ekspresif: kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.

Ketidak mampuan Belajar
1.       Learning diasbility: ketidakmampuan dimana anak:punya inteligensi normal atau diatas rata-rata,kesulitan pelajaran,tidak punya problem seperti retardasi mental yang menyebabkan kesulitan.
2.       Dyslexia: kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja.
3.       Identifikasi:patokan awal untuk mencurigai bahwa anak murid mengalami gangguan belajar adalah ketika murid masih sulit membaca setelah masuk ke grade dua.
4.       Strategi intervensi: analisi untuk intervensi terhadap anak yang memiliki masalah belajar ini dengan model kombinasi pengajarabn strategi da pengajaran langsung.

Gangguan Perilaku dan Emosional
    Problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan,agresi,depresi,ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.

Isu  Pendidikan yang Berkaitan dengan Anak yang Menderita Ketidakmampuan
     Ketentuan hukum telah menyatakan bahwa sekolah harus melayani semua anak yang mengalami gangguan.
Aspek Hukum
1.       Individual with Disabilities Education Act (IDEA): pendidikan yang tepat dan rancangan pendidikan yang disesuaikan dengan setiap anak
2.       Lest restrictive environment (LRE) sebuah setting yang semirip mungkin dengan setting tempat mendidik anak yang menderita ketidakmampuan.
3.       Inklusi: mendidik anak dengan pendidikan spesial di kelas reguler

Penempatan dan Pelayanan
     Penempatan anak dengan ketidakmampuan ini disusun diri tempat yang kurang restriktif sampai ke yang paling restriktif
1.       Pengajaran tambahan di kelas reguler
2.       Sebagian waktu dihabiskan di sumber daya.
3.       Penempatan full-time dalam kelas pendidikan khusus.
4.       Sekolah khusus.
5.       Intruksi rumah.
6.       Intruksi di rumah sakit atau institusi lain.

Pelayanan
1.       Guru kelas reguler.
2.       Guru sumber daya
3.       Guru pendidikan khusus.
4.       Pelayanan terkait.
5.       Konsultasi kolaboratif dan tim interaktif.

Orang Tua Sebagai mitra Pendidikan
     Pendidikan dan penelitian semakin mengakui pentingnya guru dan orang tua untuk bersama-sama membantu pembelajaran siswa yang menderita ketidakmampuan.
Teknologi
     IDEA termasuk amandemenya mengatakan bahawa perangkat teknologi bisa disediakan untuk murid yang menderita ketidakmampuan demi memastikan pendidikan yang gratis dan tepat. Teknologi intruksional berupa berbagai tipe hardware dan software, dikombinasikan dengan metode pengajaran yabg inpvatif, untuk mengkomodasi kebutuhan belajar di kelas. Teknologi bantuan berupa beragam perangkat dan pelayanan untuk membantu murid menderita ketidakmampuan agar bisa berkomunikasi di lingkungan mereka.

PELAJAR YANG TIDAK BIASA

By : Intan yolanda 0

- Copyright © Intan - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -